Starlink yang merupakan layanan internet dengan berbasis satelit orbit rendah dari Elon Musk yang sudah diresmikan di Indonesia. Hal tersebut berarti masyarakat sudah bisa memakai layanan internet ini untuk memenuhi kebutuhan akses internet sehari-hari. Lalu bagaimana cara kerja Starlink ini?
Starlink beroperasi dengan memakai layanan internet satelit yang telah ada selama beberapa tahun. Tidak menggunakan teknologi kabel lagi seperti serat optik yang berfungsi untuk mengirimkan data internet, namun sistem satelit melalui ruang hampa menggunakan sinyal radio.
Keunggulan Starlink
Ada beberapa keunggulan dari Starlink ini dibandingkan dengan pesaingnya, berikut ini keunggulannya :
- Starlink memiliki satelit-satelit kecil yang berjumlah ribuan, daripada menggunakan satelit besar. Starlink memakai satelit LEO yang bekerja mengelilingi Bumi di ketinggian 482 Km di atas permukaan. Dengan orbit geostasioner yang diperpendek tersebut bisa meningkatkan kecepatan internet serta mengurangi tingkat latensi.
- Satelit Starlink yang terbaru mempunyai elemen komunikasi laser yang digunakan untuk mengirimkan sinyal diantara satelit-satelit tersebut dengan begitu bisa mengurangi ketergantungan di beberapa stasiun Bumi.
- SpaceX yang bertujuan meluncurkan satelit sebanyak 40.000 dalam waktu dekat. Hal tersebut untuk memastikan bahwa jangkauan satelit global jarak jauh ketika berkurangnya pemadaman layanan.
- Starlink mempunyai keuntungan dengan menjadi bagian SpaceX, sebab selain dapat meluncurkan satelit Starlink, bisa juga melakukan peluncuran mitra dengan rutin. Mungkin penyedia internet satelit yang lainnya tidak bisa menjadwalkan peluncuran satelit secara reguler karena permasalahan biaya yang tinggi.
Lihat juga : 4 Alasan Memilih Starlink Untuk Internet Anda
Cara Kerja Starlink di Indonesia
Seperti layanan kabel fiber optik (fixed broadband) ke rumah atau melalui radio frekuensi ke HP, Starlink dapat tersambung juga ke jaringan internet melalui gateway atau pintu gerbang yang dipantau serta dikendalikan oleh Network Operation Center (NOC).
Fungsi dari gateway ini untuk menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya dan memiliki sistem aturan yang dikenal dengan protokol berbeda. Hal tersebut karena internet merupakan jejaring dari berbagai sistem informasi, sehingga internet gateway diperlukan sebagai penunjuk arah jaringan milik penyedia internet ke jaringan internet global.
Ketika pengguna melihat email, menggunakan aplikasi, mengakses website, data yang dikirim dari gadget melalui jaringan ISP dengan bentuk antena BTS, satelit atau kabel lalu traffic data akan diteruskan ke jaringan internet secara global melalui gateway. Apabila internet diakses menggunakan internet gateway di Indonesia, maka IP pengguna internet tersebut akan menunjukkan lokasi asal dari Indonesia.
Khusus Starlink ini, data dikirimkan melalui satelit global ke internet gateway melalui perangkat terminal bumi mini dengan harga melebihi Rp 7 juta. Sekarang, Starlink ini bekerja sama dengan Telkomsat dengan memanfaatkan internet gateway PT. TELKOM Indonesia (Persero) Tbk. Hal ini berarti walaupun Starlink memakai satelit dengan lokasi di luar angkasa, maka jaringan internet Starlink tetap memiliki tanda lokasi di Indonesia.
Lihat juga : Prediksi Teknologi Internet di Masa Depan
Review Pengguna Starlink di Indonesia
Dengan adanya layanan internet Starlink yang dimiliki oleh Elon Musk mulai masuk ke Indonesia, pengguna internet di Tanah Air banyak membagikan review dan cerita pengalaman mereka. Pengguna pertama yang mulai menggunakan layanan Starlink ini yaitu SMP Islam Syifaul Qulub, sekolah ini adalah sekolah yang menggunakan layanan Starlink pertama di Indonesia.
Para pengguna Starlink membagikan pengalaman mereka melalui sosial medianya. Menurutnya dengan adanya Starlink ini semoga dapat bermanfaat untuk para siswa dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi saat ini yang makin pesat. Beberapa siswa berlangganan pada paket personal Residensial dengan harga Rp 750.000 setiap bulan.
Di samping biaya bulanan tersebut, mereka juga harus membayar biaya pemasangan di awal yaitu pembelian hardware Starlink Kit seharga Rp 7.800.000 dengan biaya kirim yang sesuai dengan wilayah masing-masing. Menurut cerita pengalaman seorang siswa yang tinggal di Bandung Barat dan siswa lainnya yang berada di Jakarta Selatan, mengungkapkan pemasangan Starlink ini cukuplah mudah.
Pengguna hanya cukup mencolokkan Starlink Kit pada sumber listrik kemudian mengaturnya melalui aplikasi Starlink yang ada di Android atau iOS. Perangkat Starlink ini memerlukan listrik yaitu 50-75 watt. Kemudian setelah berhasil menghubungkan WiFi Starlink ini ke HP kemudian membuka aplikasi Starlink, maka pengguna tersebut tinggal klik tombol Scan Sky. Kemudian antena akan otomatis bergerak mengikuti arah satelit.
Kecepatan Internet Starlink di Indonesia
Pada penggunaan awal, seorang siswa mengukur kecepatan internet dari Starlink yang digunakan di kediamannya dengan kecepatan unduh kurang lebih 60-80 Mbps, latensi 28 ms dan kecepatan unggah sebesar 35 Mbps. Hasil tersebut adalah hasil coba pada 30 menit pertama. Perlu ditunggu beberapa jam dulu agar speed bisa stabil.
Seorang siswa pengguna internet Starlink, mengungkap bahwa setelah 12 jam penggunaan, ia mencatat kecepatan unduhnya bisa mencapai 360 Mbps dan rata-rata kecepatan di angka 250 Mbps. Para pengguna Starlink dapat menikmati internet ini tanpa batas atau unlimited dan juga tanpa FUP.